Seseorang yang mengerjakan sesuatu pasti akan berargumentasi bahwa yang dikerjakannya itu adalah baik, atau baik menurut dirinya. Tapi, apakah semua orang mengatakannya baik ? atau apakah memang dia telah mengerjakan yang terbaik ? Mungkin suatu saat orang lain bisa dia tanyai tentang apa yang telah kita kerjakan.
Sebagai orang Muslim di tuntut berkoreksi diri atas amalan yang telah dikerjakannya, terutama amalan yang dia persiapkan untuk kehidupan setelah matinya. Dan itu akan menjadi bukti dari orang tersebut seberapa besar kecerdasan dia didalam menyikapi persiapan untuk hidup setelah matinya.
Dalam hal ini Alloh telah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ...الحشر 18
Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kalian kepada Alloh, dan hendaknya diri manusia itu melihat ( mengkoreksi ) amalan yang dia persiapkan untuk besuk ( akhirot ).
Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam juga telah bersabda :
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ ، وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ ، وَالْعَاجِزُ ، مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا ، ثُمَّ تَمَنَّى عَلَى اللَّهِ.رواه الترمذي
Orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengkoreksi dirinya dan beramal untuk persiapan setelah matinya, sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya kemudian berangan-angan mendapatkan ampunan dan surganya Alloh.