Sebagai umat islam zaman akhir kita terkadang - kadang dibuat bingung dengan banyaknya orang yang menyatakan atau dinyatakan
sebagai ahli hadist menerangkan tentang shohih dho'ifnya hadist yang antara satu
dengan lainnya berbeda.
Janganlah bingung wahai saudaraku !!
Orang zaman akhir meneliti sebuah hadist itu
tentunya hanya melihat referensi
atau sejarah yang sudah ada , padahal kita semua tau bahwa referensi
atau sejarah itu satu sama lain tidaklah sama sehingga produk yang dihasilkan
tentunya juga tidak akan sama.
Oleh sebab itu kita harus bersikap lebih
memilih pada penelitian si empunya hadist daripada orang lain
apalagi orang yang hidupnya jauh, alasannya, ibarat rumah, pemilik hadist
adalah tuan rumahnya, sedangkan yang lain hanya tetangganya atau bahkan
hanya sekedar mendengar cerita tentang
rumah itu, tentunya didalam menilai rumah tersebut kita lebih memilih
penjelasan tuan rumah daripada orang lainnya.
Ingat !! kita memilih itu dengan tetap tidak
menyalahkan atas penelitian para ulama' zaman sekarang akan suatu hadist,
ibaratnya para peneliti hadist itu dokter – dokter spesialis , tentunya hasil
penelitian satu sama lain akan berbeda sesuai dengan kapasitas ilmu yang mereka
miliki, dan sebagai pasien yang bijak, kita berhak memiih pada salah satu
dokter tersebut tanpa mencela dokter yang lain.
Shohabat Abu Huroiroh menjelaskan : ada
sebagian orang yang membaca kitab taurot dengan bahasa ibrani dan
mentafsrkannya kepada orang islam dengan bahasa arab, maka Rosululloh SAW
bersabda : Janganlah kalian membenarkan atau mendustakan mereka, tapi
katakanlah :
آمَنَّا بِاللَّهِ
وَمَا أُنزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ
وَإِسْحَقَ وَيَعْقُوبَ وَالأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى
وَالنَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمْ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ وَنَحْنُ
لَهُ مُسْلِمُونَ. البقرة : 136